Warga Resah, Aktivitas Pengeboran PT Pertamina di Muba Diduga Cemari Udara, Bisa Berdampak Kanker

MUSI BANYUASIN, Indosumatera.com–Aktivitas pengeboran minyak oleh PT Pertamina di RT 21 RW 07, Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), diduga kuat menyebabkan polusi udara. Kekhawatiran warga memuncak setelah munculnya kepulan asap hitam pekat dari area pengeboran pada Jumat pagi (15/8/2025).

Asap hitam yang membumbung tinggi itu memicu kekhawatiran masyarakat akan potensi bahaya kebakaran dan ledakan gas di sekitar lokasi pengeboran.

Salah satu warga, berinisial AS, mengonfirmasi bahwa asap tersebut berasal dari area pengeboran milik PT Pertamina. “Kami kaget pagi ini muncul kepulan asap hitam dari pengeboran Pertamina serta sempat menimbulkan kekhawatiran akan bahaya kebakaran dan ledakan gas, mengingat tempat itu adalah penambangan minyak,” ungkapnya.

Tuntutan Warga dan Isu Hak atas Udara Bersih

AS menjelaskan bahwa asap hitam diduga berasal dari bekas boran lama dan area pembakaran gas yang kini juga digunakan sebagai lokasi Rig Service. Ia mendesak Pemerintah Kabupaten Muba dan Polres Muba untuk segera mengambil langkah tegas terhadap dugaan pencemaran lingkungan oleh PT Pertamina.

“Saya harap pihak Pemkab dan Polres Muba melakukan tindakan hukum yang tegas terhadap PT Pertamina yang diduga mencemari udara yang kami hirup untuk kehidupan,” tegas AS.

Lebih jauh, ia menyoroti hak dasar setiap warga negara untuk menghirup udara bersih. Menurutnya, polusi dari aktivitas pengeboran bisa mengandung partikel berbahaya seperti PM2.5 yang berdampak buruk bagi kesehatan, mulai dari gangguan pernapasan hingga risiko kanker.

“Kita semua berhak menghirup udara yang bebas dari polusi,” lanjutnya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas udara demi kesehatan masyarakat dan keselamatan generasi mendatang.

Belum Ada Keterangan Resmi

Hingga rilis ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Pertamina maupun dari Polsek Babat Toman. Redaksi masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak terkait untuk memberikan kejelasan dan tanggapan atas dugaan pencemaran udara yang meresahkan warga."(Tim)".